Bani, Agus, dan Rencana Licik Dino
Di sebuah sekolah dasar yang ramai dan penuh warna, ada dua sepupu bernama Bani dan Agus. Mereka duduk di kelas yang sama. Bani orangnya ramah, senyumannya gampang bikin suasana jadi hangat. Sedangkan Agus, pendiam. Lebih suka duduk diam sambil menggambar robot di bukunya.
Walau beda sifat, mereka akur banget. Tapi... segalanya mulai berubah sejak munculnya Dino.
Dino adalah anak yang suka cari perhatian. Dia membuat geng bernama The Mighty. Tujuannya? Nggak jelas. Kadang buat pamer, kadang buat nakalin teman. Dino merasa keren kalau punya anak buah.
Tapi Dino mulai risih sama Bani dan Agus. Kenapa? Karena dua sepupu itu bertubuh besar, kuat, dan... nggak mau gabung gengnya. Dino takut, suatu hari mereka bisa menyaingi kekuatannya. Maka, ia menyusun rencana.
Suatu siang, saat jam istirahat, salah satu anak buah Dino—anak kurus kerempeng dengan rambut awut-awutan—mengganggu Agus.
“Hei, kamu jelek! Jangan duduk di sini! Ini tempat Bani!” katanya sambil nyengir mengejek.
Agus langsung naik darah. Wajahnya memerah seperti kepiting rebus.
"BANI!!" teriaknya sambil mencari sepupunya di lapangan.
Bani kaget waktu Agus menudingnya.
“Kamu nyuruh temen kamu ya ganggu aku?” bentak Agus.
“Apa?! Nggak! Aku bahkan nggak tahu siapa yang ganggu kamu!” jawab Bani dengan bingung.
Agus nggak percaya. Mereka saling melotot. Tangan mengepal. Situasi nyaris meledak kayak balon ditiup terus-terusan.
Untungnya, muncul Vina. Teman mereka yang pinter dan selalu bawa cemilan.
“Stop dulu! Daripada ribut, kenapa nggak cari tahu siapa sebenarnya yang ganggu Agus?” katanya sambil mengunyah keripik.
Bani dan Agus terdiam.
"Ya juga ya..."
Akhirnya mereka berdua mulai mencari anak yang mengganggu Agus. Tak butuh waktu lama, anak kurus itu akhirnya mereka temukan lagi di dekat kantin, sedang makan gorengan sambil ketawa-ketiwi.
Bani dan Agus mendekatinya.
“Kamu yang ganggu Agus tadi, kan?” tanya Bani.
“Siapa suruh kamu ngomong kayak gitu?” tanya Agus tegas.
Anak itu langsung pucat. Gorengan di tangannya hampir jatuh.
“Maaf! Aku disuruh Dino... dia bilang biar kalian ribut terus dia bisa... eh... ya gitu deh…”
Bani dan Agus saling pandang. Lalu mereka mengangguk.
Ternyata masalahnya bukan di antara mereka. Tapi di Dino yang iri dan takut.
Sejak saat itu, Bani dan Agus makin kompak. Mereka belajar satu hal penting: Jangan cepat percaya sebelum tahu kebenarannya.
Dan Dino?
Ia kena teguran guru dan harus membersihkan taman sekolah seminggu penuh. The Mighty pun bubar dengan sendirinya.
Pesan moral:
"Jangan mudah terprovokasi. Cari kebenaran dulu sebelum menyalahkan orang lain. Persahabatan itu lebih kuat dari tipu daya."